Jumat pagi sekitar pukul 06.30 pagi sebelum berangkat kesekolah untuk melaksanakan piket PPDB, saya menyempatkan membuka beberapa akun media social. Ada hal menarik yang saya temukan diberanda yang menampilkan sebuah twitbon dari salah seorang rekan guru yang cukup menarik. Isi dari postingan yang melengkapi twitbone tersebut membuat jemari saya secara autopilot mentracking sumber infomrasi menarik yang diertakan dalam caption di postingan terebut. Tak butuh waktu lama, sayapun kepincut dengan event yang dibagikan oleh rekan saya dalam postingannya. Dengan cekatan, sayapun langsung mengisi link untuk mendaftar dalam event yang sebenarnya hamper saya ikuti Lembaga yang lain dan berbayar, tetapi event yang dibagikan rekan saya ini gratis-tis-tis, hehe. Ini juga salah satu factor X yang cukup sulit untuk ditolak.
Google Workspace for Education
Ya, even tersebut adalah Pelatihan Belajar dari Ahlinya dengan mengusung materi Google Workspace for Education yang digagas oleh komunitas PembaTIK Jawa Barat kerja bareng dengan Google Educator Grup (GEG) Indonesia. Dengan durasi belajar 3 hari dimulai dari hari Jum:at 2 Juli hingga 4 Juli 2021. Tentunya dengan menggunakan model pembelajaran daring. Seluruh peserta yang sudah registrasi melalui google formulir, diakhir submit datanya akan dibawa menuju WAG utama melalui link undangan yang sesaat setelah mengirimkan pendaftaran. Baru kemudian, digrup tersebut akan masuk lagi kedalam grup Trainer sesuai dengan mentor yang telah ditunjuk oleh Panitia. Dari sana, setiap peserta akan diundang untuk masuk google classroom sebagai media utama pembelajaran, baik sebagai tempat mengakses materi, latihan soal serta informasi-informasi dari mentor terkait dengan prsesensi serta jadwal live streaming dengan para experts untuk lebih lanjut mengikuti pembelajaran secara interaktif termasuk didalamnya juga menyimak praktek secara langsung yang dilakukan oleh para certified educator dari Goolge tentunya.
Bagi para guru, Kemdikbud telah memberikan akes untuk Google Workspace for Education dengan memberikan akun belajar.id kepada setiap guru yang memang sudah terdaftar dalam DAPODIK. Dengan akun belajar.id yang telah dimiliki oleh para guru, sangat membantu sekali dalam proses pembelajaran jarak jauh tentunya secara daring selama masa pandemic seperti saat ini. Maupun nantinya pada saat new normal. Dengan adanya akun belajar.id tentu sangat mendukung dalam Blended Learning yang dapat dilakukan oleh Bapak/Ibu Guru. Mengignat, saat ini mau tidak mau eranya adalah sudah seharusnya pol-polan memanfaatkan tehnologi informasi dalam pembelajaran.
- Dengan akun belajar.id, setiap pendidik memililki kesempatan lebih besar dibandngkan jika menggunakan akun google personal. Setidaknya berikut perbedaan yang cukup signifikan antara akun belajar.id dan akun personal google
- Penimpanan untuk drive akun personal dibatasi maksimal 15 Gb, sedangkan untuk akun belajar.id unlimited (tak terbatas).
- Kapasitas Google Classroom menggunakan akun belajar.id dapat menampung 20 guru dan jumlah siswa hingga 1.000, termasuk juga memungkinkan untuk mengundang wali kelas ataupun orang tua. Sementara untuk akun personal hanya mampu maksimal 250 siswa dengan 20 orang guru saja di dalamnya.
- Peluang untuk berkolaborasi antar guru baik dalam satu lingkung institusi pendidikan maupun dengan yang lain sangat terbuka lebar. Dengan begitu, pemerataan kualitas pendidikan akan semakin lebih baik kedepannya.
Dan tentunya masih banyak lagi keunggulan lain dengan memanfaatkan akun belajar.id dibandingkan akun personal. Salah satunya, dengan akun belajar.id kita bisa tersambung dengan Canva for Edu. Salah satu aplkasi yang tentunya sangat bermanfaat bagi setiap guru untuk tool tambahan dalam membuat visual-visual yang sangat mendukung dalam pembuatan media pembelajaran.
Google Workspace for Education Day #1
Sesuai dengan jadwal yang telah diberikan baik di WAG Trainer maupun di Classroom, untuk kegiatan Belajar dari Ahlinya pada Google Workspace for Education yang saya ikuti dimulai sejak pagi di hari Jumat (2/7/2021) dengan memberikan pre-test di Google Classroom, dilanjutkan dengan tugas-tugas unit 1 s/d unknit 10 terkait dengan materi GWE yang meilupti (google drive, google dokumen, google slide, google formulir, google classroom, google meet, google site) dengan diakhiri latihan soal. Untuk pre-test sedndiri, dari togal poin maksimal 42, saya hanya mampu memperoleh poin 32. Yah cukup lumayan untuk awal-awal. Untuk materi-materi yang diberikan berupa slide-slide saya habiskan untuk mempelajarinya disela-sela piket menjaga loket PPDB, persis sebelum masuk waktu sholat Jumat saya sudah menyelesaikan unit 1 – 5. Baru untu sisanya, saya selesaikan malam harinya dirumah.
Google Slide
Selepas sholat jumat, tepatnya pukul 13.30 WIB. Kegiatan dilanjutkan dengan menyimak paparan terkait dengan Google Slide yang dibawakan oleh 2 orang Google Certified Educator yakni Bapak Muhammad Ariefin dan Ibu Juju Julaeha. Beliau berdua berkolaborasi memberikan presentasi yang pecah banget, terbukti dikolom komentar Youtube live yang ngga bisa diam, komentar demi komentar terus mengalir. Dengan Bahasa yang lugas memaparkan materi tentang Google Slide dengan bahasan utama yakni Memaksimalkan Fitur-Fitur Komposisi Google Slide Yang Ciamik. Dengan durasi yang hanya 40 menit, sehingga waktu terasa sangat cepat. Mengingat point-point penting dalam Google Slide langsung dihajar dengan pemaparan yang komplit dengan contoh kasus. Terlebih kedua pemateri ibarat permainan. Bulu tangkis sebagai ganda campuran, sehingga tahu siapa yang harus smash, siapa yang long shoot. Walhasil presentasi sangat enak diterima oleh peserta. Berikut beberapa poin penting yang saya terima dari sesi Goolge Slide ini, diantaranya
1. Ruler, Grid, dan Rule Of Third
Hal paling mendasar dalam membuat sebuah slide presentasi, apapun medianya lebih-lebih yang diajarkan dalam optimasi Google Slide pada pelatihan Google Workspace for Education saat itu adalah pemanfaaan alat bantu berupa Ruler dan Grid. Hal ini sangat diperlukan untuk mengetahui layout dalam presentasi yang kita buat lebih teratur, lebih rapi dan tentunya sangat powerful dalam mentransfer informasi yang akan disampaikan dengan slide tersebut. Ruler dan Grid memungkinkan bagi kita untuk bisa konsisten dalam meletakkan setiap objek maupun informasi berupa teks, gambar, video dan lainnya antar satu slide dengan slide selanjutnya agar lebih menarik.
Diambah lagi dengan adanya konsep atau aturan Rule Of Third, menjadikan obyek dalam setiap slide kita akan terlihat komposisinya lebih enak dan kekuatan visualnya lebih maksimal. Dengan komposisi yang lebih tertata rapi, selain visual slide kita terlihat elegan, clean and clear tentunya juga terlihat sangat professional. Hasil akhirnya tidak lain adalah ketertarikan dan antusiasme dari peserta didik semakin lebih baik, sehingga kegiatan pembelajaran akan semakin baik pula hasil yang diharapkan.
2. Pemilihan Font
Pemilihan Font juga sangat penting, karena sebagian isi dari sebuah slide berupa text. Sehingga dengan memilih font yang tepat akan semakin membuat presentasi selain lebih menarik juga akan semakin terlihat professional. Untuk ukuran para newbie atau pemula, tentu pemilihan font termasuk juga pemilihan kombinasinya, yakni jenis font yang digunakan sebgai judul, sub judul maupun mungkin text isi akan semakin menarik jika menggunakan kombinasi 2 jenis font. Salah satu cara yang bisa dilakukan untu memilih kombinasi jenis font diantaranya adalah dengan memanfaatkan fitur Font Combination Generator yang dimiliki oleh CANVA. Ya, fitur ini akan semakin memudahkan kita memilih kombinasi font, lebih-lebih bisa kita sesuaikan untuk kebutuhan dan keperluan apapaun. Tidak hanya dalam hal pembuatan presentasi atau slide saja. Bisa juga dalam penulisan dokumen penugasan untuk siswa, juga bisa kita pilih untuk font yang akan kita gunakan dalam website yang ingin kita bangun. Intinya, dengan menggunakan kombinasi font bakal memberikan efek yang luar biasa dari apapun karya yang kita hasilkan.
Selengkapnya Kunjungi : 25 Kombinasi Font Canva
3. Pemanfaaan Add-On (Penggaya)
Untuk menunjang pembuatan slide dengan tampilan visual yang semakin baik. Google Slide juga telah menyediakan salah satu fitur berupa Add-On. Pada pemapamaran oleh bapak Muhammad Ariefin dan Ibu Juju Julaeha tempo hari, salah satu Add-On yang direkomendasikan adalah FlatIcon. Dari laman resminya flaticon sendiri yang beralamatkan flaticon.com, website ini merupakan salah satu microstock penyedia resources atau aset digital berupa vector khususnya untuk icons dan stickers. Sehingga dengan terkonfigurasinya flaticon ini didalam Google Slide, kita akan sangat dimuahkan untuk mencari berbagai macam visual pendukung untuk slide kita, dan tentunya ini tersedia secara gratis dan legal tentunya.
dok. flaticon.com |
4. Kombinasi Warna
Penggunaan warna yang menarik tentu akan berdampak positif pada setiap slide yang kita miliki. Kombinasi warna sangat berperan dalam mempengaruhi setiap audines yang menjadi target dari slide yang kita gunakan dalam presentasi. Pemilihan warna yang tidak tepat, pun akan memicu prosentase ketidak berhasilan presentasi kita semakin tinggi. Untuk itu, perlu lebh berhati-hati dalam penggunaan warna-warna yang ingin kita tampilkan dalam sebuah slide. Untuk lebih mudahnya, bagi kita bisa melihat-lihat contoh-contoh template presentasi yang sudah ada. Kita bisa meng-ATM-kan ataupun mengambil inspirasi contoh-contoh warna yang digunakan. Cara lain yang lebih mudah adalah dengan memanfaatkan website-website yang memberikan pilihan kombinasi warna untuk project visual apapun yang kita buat. Salah satunya ya kita bisa memanfaatkan Canva sebagai inspirasi dalam memilih dan mengkombinasikan warna-warna yang akan kita gunakan dalam slide kita nantinya. Berikut ini 100 kombinasi warna pilihan dari Canva yang bisa anda gunakan.
Selengkapnya kunjungi : 100 Kombinasi Warna Canva
5. Golden Ratio
Secara pengertian dasarnya, golden ratio adalah angka yang digunakan ketika dua kuantitas dibagi sedemikian rupa sehingga rasionya sama dengan rasio jumlah dari yang terbesar dari dua kuantitas tersebut. Dalam kaitannya dengan pembuatan sebuah slide, golden ratio bisa dimanfaatkan untuk menciptakan keharmonisan atau secara sederhananya menjadi satu kesatuan dari seluruh tampilan yang berada pada slide tersebut. Dengan memanfaatkan Golden Ratio ini, proporsi dan komposisi yang pas dalam sebuah layout slide kita akan semakin mudah dicapai. Bentuk golden ratio yang paling banyak digunakan adalah Golden Rectangles, Golden Circle maupun Golden Spiral.
dok. wpamelia.com |
Nah itulah 5 poin penting yang disampaikan pada sesi Memaksimalkan Fitur-Fitur Komposisi Google Slide Yang Ciamik oleh Bapak Muhammad Ariefin dan Ibu Juju Julaeha pada sesi pertama dihari pertama. Tentu untu hari berikutnya terkait denagn materi Hyperdocs dan Optimasi Channel Youtube yang sedianya akan dipresentasikan hari kedua bakal tidak kalah menarik. Apalagi nanti dihari ketiga juga bakal ada materi tentang Goodle site sekaligus juga tentang Blogspot. Tunggu saja, keseruan Belajar dari Ahlinya Google Workspace for Education hari kedua dan ketiga dipastingan selanjutnya.
Ismanadi
------------
Sumber :
- Canva.com/id
- YT Channel Rrumpi Desain
- YT Channel Pembatik Jawa Barat